kabarsunda.com–Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui berbagai program dan pengembangan infrastruktur kesehatan yang berkelanjutan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, dr. Heru Suharto, menyatakan bahwa pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya terus mengalami perkembangan, terutama dalam upaya mencapai Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang kesehatan.
Saat ini, Kabupaten Tasikmalaya memiliki 40 Puskesmas yang tersebar di berbagai kecamatan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan ke masyarakat.
Selain itu, terdapat dua Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yaitu UPTD Farmasi dan UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).
Kedua UPTD ini berperan penting dalam menunjang pelayanan kesehatan, terutama dalam bidang farmasi dan laboratorium kesehatan, sehingga kebutuhan akan layanan kesehatan masyarakat bisa terpenuhi dengan baik.
Menurut dr. Heru, Puskesmas di Kabupaten Tasikmalaya memberikan layanan kesehatan secara menyeluruh, mulai dari promotif, preventif, kuratif, hingga rehabilitatif.
Layanan promotif adalah bentuk pelayanan yang fokus pada peningkatan kesehatan masyarakat agar terhindar dari penyakit, seperti sosialisasi tentang pola hidup sehat dan penyuluhan kesehatan.
Layanan preventif bertujuan untuk mencegah penyakit, seperti imunisasi dan pemeriksaan kesehatan berkala.
Sedangkan layanan kuratif memberikan pengobatan kepada masyarakat yang sakit, dan layanan rehabilitatif membantu masyarakat dalam pemulihan kesehatan pasca-sakit.
Target jangka panjang Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya hingga tahun 2029 adalah meningkatkan kapasitas seluruh Puskesmas untuk mampu memberikan layanan rawat inap dan pelayanan obstetri neonatal emergensi dasar (PONED).
Layanan PONED adalah layanan darurat yang disediakan di fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk menangani kasus-kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatal yang umum terjadi pada ibu hamil dan bayi baru lahir.
Layanan ini sangat penting dalam menekan angka kematian ibu dan bayi yang sering kali disebabkan oleh keterlambatan penanganan medis.
Selain itu, Kabupaten Tasikmalaya memiliki 160 Puskesmas Pembantu (Pustu) yang berfungsi sebagai perpanjangan tangan dari Puskesmas untuk menjangkau masyarakat di desa-desa.
Dari total 351 desa yang ada, saat ini masih terdapat 191 desa yang belum memiliki Pustu.
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya menargetkan pada tahun 2029, seluruh desa di wilayahnya sudah memiliki Pustu yang akan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat desa.
Dengan hadirnya Pustu di setiap desa, diharapkan masyarakat tidak perlu lagi menempuh jarak yang jauh untuk mendapatkan layanan kesehatan dasar.
Selain peningkatan jumlah Pustu, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya juga merencanakan program Integrasi Pelayanan Primer (ILP) yang bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan kualitas pelayanan kesehatan di tingkat paling dasar.
Melalui ILP, pelayanan kesehatan kepada masyarakat akan lebih terintegrasi, terutama di Posyandu, yang menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan dasar di masyarakat.
Program ini diharapkan mampu memperkuat Posyandu sebagai pusat layanan kesehatan primer yang tidak hanya memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, tetapi juga melayani program kesehatan lain seperti gizi, imunisasi, dan skrining penyakit menular.
Kabupaten Tasikmalaya juga memiliki dua rumah sakit yang menjadi pusat rujukan kesehatan, yaitu RSUD KHZ Mustafa yang berstatus sebagai rumah sakit Tipe C, dan RSUD Tani Nelayan Tasikmalaya (TNT) yang memberikan layanan kesehatan untuk masyarakat di wilayah Tasikmalaya Selatan.
Kehadiran dua rumah sakit ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat yang membutuhkan penanganan lebih lanjut atau yang memerlukan fasilitas medis lebih lengkap.
RSUD KHZ Mustafa, sebagai rumah sakit Tipe C, memiliki kapasitas dan fasilitas yang cukup memadai untuk menangani kasus-kasus umum yang sering ditemui di masyarakat, sementara RSUD TNT berperan penting dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat di wilayah yang relatif jauh dari pusat kota.
Ke depan, dr. Heru berharap bahwa dengan keberadaan dua rumah sakit ini, masyarakat Kabupaten Tasikmalaya dapat lebih mudah mengakses pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan tanpa harus merujuk ke luar daerah.
Fasilitas dan kualitas pelayanan yang disediakan oleh kedua rumah sakit tersebut diharapkan bisa terus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks.
Upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Tasikmalaya ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera.
Dengan fokus pada peningkatan infrastruktur, pengembangan program pelayanan, dan pencapaian SPM, diharapkan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya bisa merasakan manfaat dari layanan kesehatan yang semakin mudah diakses, berkualitas, dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Implementasi berbagai program kesehatan ini juga membutuhkan dukungan penuh dari masyarakat agar mereka bisa berpartisipasi aktif dalam menjaga kesehatan dan memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan oleh pemerintah.
Melalui upaya bersama ini, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya berharap dapat membangun masyarakat yang sehat dan berkualitas di masa depan.