kabarsunda.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Garut, Jawa Barat, telah menjadwalkan dua kali debat publik bagi pasangan calon bupati dan wakil bupati dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Garut. Debat ini diharapkan menjadi ajang bagi para calon untuk menyampaikan visi dan misi mereka kepada masyarakat luas.
“Kami agendakan dua kali debat publik ini, yaitu pada tanggal 23 Oktober dan 20 November,” ungkap Ketua KPU Kabupaten Garut, Dian Hasanudin, di Garut, Selasa.
Dian menjelaskan bahwa pelaksanaan debat publik tersebut telah disesuaikan dengan regulasi KPU, yang memperbolehkan maksimal tiga kali debat.
Namun, KPU Garut memilih untuk melaksanakan dua kali debat, dengan yang pertama telah dilangsungkan pada 23 Oktober 2024, dan yang kedua dijadwalkan pada 20 November 2024, bertempat di salah satu hotel di Garut.
Pada debat publik perdana, yang digelar pada 23 Oktober 2024, pasangan calon bupati dan wakil bupati Garut akan tampil untuk memaparkan visi dan misi mereka.
Acara ini akan disiarkan secara langsung di TVRI dan kanal resmi KPU mulai pukul 19.00 WIB, sehingga masyarakat dapat mengikuti jalannya debat dari rumah.
Pasangan calon nomor urut 1, H. Helmi Budiman dan H. Yudi Nugraha Lasminingrat, serta pasangan nomor urut 2, Abdusy Syakur Amin dan Luthfanisia Putri Karlina, akan beradu gagasan untuk menarik simpati dan dukungan masyarakat Garut.
Debat publik ini diharapkan menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk lebih mengenal calon-calon pemimpinnya. Selain itu, debat ini diharapkan menjadi referensi penting bagi warga dalam menentukan pilihan pada Pilkada yang akan digelar pada 27 November 2024 mendatang.
Melalui debat ini, KPU Garut berharap agar para kandidat dapat memaparkan rencana strategis mereka dalam memajukan Kabupaten Garut, mereka juga diharapkan mampu menawarkan solusi konkret terkait permasalahan-permasalahan utama yang dihadapi oleh daerah, seperti kesejahteraan masyarakat, pembangunan infrastruktur, peningkatan layanan kesehatan, serta pengembangan sektor pendidikan.
Dengan adanya debat publik ini, diharapkan masyarakat Garut dapat memahami lebih dalam visi, misi, serta program kerja dari masing-masing pasangan calon, sehingga dapat membuat keputusan yang bijak pada hari pemungutan suara nanti.
Biodata Pasangan Calon
Pasangan calon nomor urut 1 adalah Helmi Budiman dan Yudi Nugraha Lasminingrat.
Helmi Budiman sebelumnya menjabat sebagai Wakil Bupati Garut selama dua periode, yakni dari 2013 hingga 2023. Dengan pengalaman panjangnya dalam pemerintahan, Helmi dianggap sebagai sosok yang sudah memahami dinamika dan tantangan yang dihadapi oleh Kabupaten Garut.
Sementara itu, Yudi Nugraha Lasminingrat adalah seorang politisi sekaligus pengusaha muda yang memiliki latar belakang kuat di bidang ekonomi.
Yudi memiliki nilai historis yang penting bagi masyarakat Garut karena ia merupakan keturunan dari pahlawan nasional RA Lasminingrat, seorang tokoh penting dalam sejarah pendidikan dan kebudayaan di Garut.
Keturunannya dari salah satu tokoh besar di Garut memberikan Yudi daya tarik tersendiri, terutama di kalangan pemilih muda dan kaum nasionalis.
Pasangan Helmi-Yudi diusung oleh koalisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Selain itu, pasangan ini juga mendapat dukungan dari dua partai non-parlemen, yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Perindo.
Koalisi ini mencerminkan perpaduan antara partai-partai berbasis agama dan nasionalis, yang diharapkan mampu menarik dukungan luas dari berbagai segmen masyarakat.
pasangan calon nomor urut 2 adalah Abdusy Syakur Amin dan Luthfanisia Putri Karlina
Syakur, atau Abdusy Syakur Amin lahir di Kabupaten Garut, 6 Januari 1968 dari pasangan Cecep Syariffudin dan Ummu Salamah. Ayahnya, merupakan Mantan Ketua PBNU. Sedangkan ibunya, Ummu, merupakan akademisi.
Syakur juga diketahui merupakan cucu dari ulama terkemuka asal Garut, KH Anwar Musaddad. Saat ini, Syakur menjabat sebagai Rektor Universitas Garut dan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Garut.
Syakur diketahui sudah lama turun ke dunia politik. Dia sebenarnya lama berpolitik bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pilkada tahun ini merupakan yang kedua kalinya bagi Syakur turun gelanggang, setelah Pilkada tahun 2013 lalu.
Sementara itu, Luthfanisia Putri Karlina muncul sebagai kejutan di Pilkada Garut.
Perempuan muda ini bisa dibilang membuat heboh saat mendeklarasikan diri akan maju di Pilkada Garut di sekitaran awal tahun 2024 lalu. Pernyataan Putri ini menjadi kenyataan usai dirinya dipinang Syakur untuk menjadi bakal calon wakil bupati.
Selain baru turun ke dunia politik. Pilkada Garut 2024 ini menjadi ajang kontestasi politik pertama kalinya bagi Putri Karlina.
Meski yang pertama kali, nama Putri membetot perhatian berbagai partai politik. Dibuktikan dengan 11 parpol yang kini mengusung dia dan Syakur.