Ikut Kebijakan Gubernur, Wali Kota Bandung Kaji Wacana Larangan Siswa Bawa Ponsel ke Sekolah

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan

KabarSunda.com- Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mengkaji usulan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengenai larangan siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk membawa dan menggunakan ponsel di sekolah.

Farhan sependapat dengan Gubernur Dedi Mulyadi bahwa larangan ini bertujuan untuk membangun karakter anak dan menghindarkan mereka dari kecanduan gadget.

“Pak Gubernur mengusulkan agar anak SD tidak membawa HP ke sekolah. Kita akan mempertimbangkan bersama dengan berbagai pihak agar keputusan yang diambil benar-benar terbaik untuk anak-anak kita,” ujar Farhan, Sabtu, 8 Maret 2025.

Wali Kota menekankan pentingnya keseimbangan dalam penggunaan teknologi.

Ia menyatakan bahwa ponsel diperlukan untuk komunikasi, namun di sisi lain, perangkat ini dapat menjadi sumber distraksi yang besar bagi anak-anak usia sekolah.

“Oleh karena itu, saya mengajak semua pihak untuk membuka pikiran dan mengkaji usulan ini dengan bijak,” tambahnya.

Sebagai alternatif, Farhan mengusulkan agar sekolah-sekolah di Kota Bandung mendorong anak-anak untuk lebih banyak berinteraksi sosial dan memainkan permainan tradisional.

Ia juga menekankan pentingnya memberikan contoh yang baik kepada siswa.

“Kita harus memberi contoh kepada anak-anak. Ini belum keputusan, baru wacana, dan masih akan kita bahas lebih lanjut,” jelasnya.

Selain itu, Farhan juga mengkaji aturan yang mengharuskan orangtua siswa untuk tidak menunggu anak mereka pulang sekolah di depan sekolah.

Menurutnya, orang tua hanya perlu mengantar anak ke sekolah tanpa harus menunggu di luar.

“Hal ini bertujuan untuk membangun kemandirian anak sejak dini,” ungkapnya.

Farhan menekankan pentingnya pendidikan karakter dalam proses belajar mengajar.

“Pendidikan karakter itu penting. Kita harus menghitung manfaat dan mudaratnya dengan baik. Dua wacana ini adalah wacana penting dalam menjalankan pendidikan karena pendidikan kita harus berlandaskan pendidikan karakter,” tandasnya.