Imbas Penahanan Ijazah, Bantuan ke SMA Swasta Rp 600 M Bakal Diaudit

Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi

KabarSunda.com- Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi mengatakan, pemerintah provinsi menyalurkan bantuan sebesar Rp 600 miliar kepada sekolah swasta per tahun.

Namun, ada ketidakadilan yang dirasakan sejumlah sekolah terkait bantuan tersebut.

“Banyak sekolah-sekolah favorit yang siswa (bayar biaya) sekolahnya mahal, masih disubsidi juga. Semestinya itu tidak terjadi,” jelas Dedi, Minggu (2/2/2025).

Dia menegaskan, pihaknya akan mengaudit bantuan Rp 600 miliar tersebut.

“Penggunaannya untuk apa,” kata Dedi.

Audit ini untuk membangun semangat transparansi bahwa bantuan tersebut tepat sasaran.

Selain itu, bantuan benar-benar bermanfaat bagi warga Jabar terutama warga miskin.

“Karena (siswa) yang mampu-mampu bayar sekolahnya. (Kemudian) Dana BOS diberikan dari pusat, bantuan BPMU dari provinsi diberikan, siswanya juga bayar,” jelasnya.

Lebih lanjut, Dedi menyinggung permasalahan tertahannya ijazah siswa di sekolah, khususnya sekolah swasta.

Dia menjelaskan, jumlah siswa yang tertahan ijazahnya kurang lebih 320 ribu orang.

Ijazah tertahan di sekolah mulai satu hingga tujuh tahun.

“Kalau diduitin berapa (tunggakan siswa)? Kalau rata-rata per orang Rp 2 juta, maka tunggakan Rp 640 miliar,” kata Dedi.

Selama ini pemprov memberikan bantuan kepada sekolah swasta senilai Rp 600 miliar per tahun.

Adanya bantuan tersebut, kata Dedi, seharusnya tidak menjadi alasan siswa menahan ijazah sekolah.

“Semestinya tak usah ditahan, orang kita bantu Rp 600 miliar per tahun,” tegasnya.