KabarSunda.com- Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mengalokasikan dana Rp 724,3 triliun dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk sektor pendidikan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali mengumumkan besaran anggaran itu beserta rinciannya saat mendampingi Prabowo di acara Hari Guru Nasional 2024.
Rincian itu berarti Rp 347,09 triliun akan disalurkan melalui TKD, Rp 262,28 triliun pada K/L, Rp 80 triliun melalui pembiayaan, dan Rp 34,88 triliun pada BUN.
Sri Mulyani juga mengumumkan total anggaran untuk kesejahteraan guru Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non-ASN pada 2025 meningkat Rp 16,7 triliun, menjadi Rp 81,6 triliun. Selain itu, APBN telah mengalokasikan dana sebesar Rp 17,15 triliun untuk rehabilitasi, renovasi, dan perbaikan 10.440 sekolah baik negeri maupun swasta pada 2025 mendatang.
Presiden Prabowo mengeklaim anggaran pendidikan tahun 2025 merupakan yang tertinggi dalam sepanjang sejarah Indonesia. Dia juga menyebut sektor pendidikan menjadi fokus utama dari pemerintahan yang dipimpinnya.
“Saya kira pertama kali dalam sejarah Indonesia alokasi pendidikan dalam Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN) tahun 2025 adalah yang tertinggi dalam sejarah RI,” kata Prabowo saat sambutan dalam acara puncak Hari Guru Nasional 2024 di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, Kamis, 28 November 2024.
Meski terdapat anggaran tinggi, Sri Mulyani mengatakan masih ada kekurangan dalam pendidikan Indonesia. Dalam kesempatan terpisah, ia sempat menyinggung soal kualitas pendidikan Tanah Air.
“Ada kekecewaan tertentu meskipun Indonesia mengalokasikan 20 persen dari anggaran kita untuk pendidikan. Kita harus mengakui bahwa Indonesia masih jauh dari mencapai tingkat yang kita inginkan dalam pendidikan dan pelatihan bagi pekerja terampil,” kata dia saat membuka acara Annual International Forum on Economic Development and Public Policy (AIFED) ke-13 pada 2 Desember 2024.
Adapun, dengan alokasi dana Rp 724,3 triliun, pemerintah menetapkan beberapa target capaian strategis sebagai berikut.
– Bidikmisi atau Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah: 1,1 juta mahasiswa
– Program Indonesia Pintar (PIP): 20,4 juta mahasiswa
– Bantuan Operasional Sekolah (BOS): 9,1 juta siswa
– Bantuan Operasional PTN (BOPTN): 197 lembaga
– Tunjangan Profesi Guru (TPG) non-Pegawai Negeri Sipil (PNS): 477,7 ribu guru
– Sertifikasi guru: 666,9 ribu guru
– Renovasi sekolah: 22 ribu pembangunan atau rehabilitasi sekolah
– Beasiswa LPDP: 10.500 mahasiswa
– Makan Bergizi Gratis