Wali Kota Farhan Akui Banjir Bandung Paling Sering di Wilayah Timur

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan

KabarSunda.com- Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengakui potensi bencana banjir di Kota Bandung beberapa hari ke belakang paling sering terjadi di wilayah timur Kota Bandung.

“Sudah dua hari ini di Bandung Timur semuanya ya, total ada sekitar sembilan titik, tapi semuanya sudah surut, alhamdulillah sudah kita pompa,” kata Farhan saat ditemui di Balaikota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Rabu, 5 Maret 2025.

Farhan menambahkan, salah satu kunci pengendalian banjir di wilayah timur adalah membuang air banjir ke kolam retensi milik Summarecon Bandung.

“Kolam retensi kebanyakan ada di dalam daerah Summarecon, untuk supaya airnya bisa masuk ke kolam retensi Summarecon, mesti dapat izinnya di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS),” ungkapnya.

Sambil menunggu izin dari BBWS, Farhan mengatakan Pemkot Bandung saat ini memanfaatkan kolam retensi yang ada di lahan milik Pemkot Bandung.

Dia berharap bisa segera mendapatkan izin untuk memanfaatkan kolam retensi Summarecon agar penanganan banjir di wilayah timur Kota Bandung bisa lebih maksimal.

“Langkah sementara hanya dipompa. Kolam retensi itu efektif sekali, karena begitu terjadi genangan air, dia akan masuk ke dalam kolam-kolam tersebut, penampungan. Begitu selesai hujan, dia akan surut lagi dan masuk ke sungai dalam keadaan yang sudah surut juga. Hanya satu kolam danau saja yang kita jaga, volume tetap, yaitu Kampung Blekok,” akunya.

Sementara itu, penanganan banjir di wilayah tengah Kota Bandung, seperti daerah Pagarsih dan Astana Anyar, mendapat perlakuan yang berbeda.

Menurut Farhan, banjir di daerah tersebut disebabkan oleh penyumbatan saluran air.

“Itu beda jalur dengan timur. Kalau jalur-jalur itu karena sungai di selatan pada meluap. Jadi begitu selesai sungai meluap, akan surut dengan sendirinya. Jadi masalahnya saluran pembuangan ke arah sungai kecil dan penuh dengan sampah, jadi penanganan mesti pembersihan, pengerukan,” tandasnya.