KabarSunda.com- Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyatakan dukungannya terhadap kepemimpinan Gubernur Jawa Barat yang baru, Dedi Mulyadi.
Hal ini disampaikan Farhan setelah menghadiri acara serah terima jabatan Gubernur Jawa Barat dan Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jawa Barat di Kantor DPRD Provinsi Jawa Barat, Jalan Diponegoro, pada Jumat, 21 Februari 2025.
“Alhamdulillah, hari ini kita sudah resmi memiliki gubernur baru di bawah kepemimpinan Pak Dedi Mulyadi,” ujar Farhan.
Farhan menegaskan bahwa Pemerintah Kota Bandung akan berkomitmen untuk mendukung kepemimpinan Dedi Mulyadi.
“Insyaallah, kami sebagai ‘ibu kos’ bagi pemerintahan provinsi tentu saja harus menjaga dan akan menjadi bagian yang tidak terlepaskan untuk memastikan bahwa Kota Bandung sebagai Ibu Kota Jawa Barat akan selalu kondusif sebagai titik tolak untuk pembangunan dan kemajuan Jawa Barat,” tambahnya.
Dalam pidato perdananya, Dedi Mulyadi memperkenalkan konsep ‘Manusia Pancawaluya’, yang mencakup lima karakter: cageur (sehat), bageur (baik hati), beneur (jujur), pinteur (cerdas), dan singeur (cekatan).
Ia menekankan bahwa pembangunan Jawa Barat harus berlandaskan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat, sembari menjaga alam dan memperkuat karakter individu.
Dedi Mulyadi juga menggarisbawahi bahwa tahun 2025 dan 2026 akan menjadi tahun investasi modal bagi Jawa Barat.
Beberapa program prioritas yang ia canangkan.
Pertama, penyelesaian infrastruktur jalan provinsi, penyediaan 3.333 ruang kelas baru, penyelesaian status kepemilikan tanah untuk sekolah, pembangunan puskesmas dan jaringan listrik.
Lalu, perbaikan rumah bagi masyarakat miskin, pembangunan dan optimalisasi sistem irigasi.
Kemudian, penyelesaian permasalahan pengelolaan sampah dengan solusi konkret, termasuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dalam 2-3 tahun ke depan.
Dedi menargetkan agar seluruh proses ini dapat terselesaikan dalam waktu yang ditentukan untuk memastikan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.
Dalam aspek ekonomi dan fiskal, ia menekankan pentingnya efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan anggaran, serta berencana melakukan audit investigatif untuk memastikan anggaran digunakan secara tepat sasaran.
Ia juga mengusulkan penguatan peran Bank Jabar dalam mendukung investasi berbasis masyarakat dan pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk pembangunan sekolah, guna memastikan akses pendidikan bagi anak-anak Jawa Barat.
Di akhir pidatonya, Dedi Mulyadi menyampaikan tekadnya untuk menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi yang bermartabat dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan anggaran yang baik.
Ia membuka ruang bagi kritik dan masukan konstruktif dari masyarakat demi mewujudkan Jawa Barat yang lebih baik.