Bencana Banjir di Jawa Barat karena Salah Susun Tata Ruang

Banjir yang terjadi di wilayah Gedebage, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.

KabarSunda.com- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan rasa duka dan prihatin yang mendalam atas berbagai bencana banjir yang terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat.

Dalam seminggu terakhir, banjir menerjang Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, sebagian Kota Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Sukabumi, dan daerah lainnya.

“Kita harus sadari bahwa memang kita salah menyusun tata ruangnya, tidak tepat,” ujar Dedi, Minggu, 16 Maret 2025.

Menurutnya, pemerintah memberikan izin secara ugal-ugalan. Memberikan izin mendirikan bangunan di daerah resapan air, daerah bukit, dan rawa.

“Sehingga hari ini air mengalami kebingungan dia harus turun (mengalir) di mana,” kata Dedi.

Ketika air turun di gunung, namun gunungnya sudah berubah. Air turun di lembah, lembahnya sudah berubah.

“Turun di sungai, sungainya sudah dangkal dan makin mengecil karena ada perubahan pola hidup warga, plus sampah yang bertumpuk. Air lewat di jembatan namun (bentuk) jembatannya lurus akhirnya mentok. Masuk sawah sawahnya sudah berubah,” beber Dedi.

Berbagai perubahan yang tidak sesuai peruntukan itu menurut Dedi menjadi penyebab bencana seperti saat ini.

Namun, kata Dedi, tidak ada kata terlambat untuk menyadari. Dia akan membenahi tata ruang, sehingga bencana banjir tidak lagi terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat.

“Tak ada kata terlambat,” tegasnya.