Cegah Banjir, Hujan dari Sukabumi dan Bogor Bakal Dipindahkan ke Laut Mulai Hari Ini

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

KabarSunda.com- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bekerjasama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika berencana melakukan modifikasi cuaca.

Modifikasi cuaca dilakukan untuk mencegah kembali terjadinya banjir di wilayah Jawa Barat.

Diprediksi, wilayah Bogor dan Sukabumi bakal diterpa hujan deras selama sepekan ke depan.

Hujan dengan intensitas tinggi tersebut diduga bakal menyebabkan kembali terjadinya banjir.

Untuk itu, BMKG dan Pemprov Jabar bakal melakukan modifikasi cuaca.

Modifikasi cuaca tersebut akal dilakukan mulai Selasa (11 Maret 2025) hingga Kamis (20 Maret 2025).

Hal itu disampaikan Dedi Mulyadi usai bertemu dengan pihak BMKG.

“Jadi kita akan melakukan modifikasi cuaca mulai besok, sampai tanggal 20,” kata KDM dikutip dari TikTok dedimulyadiofficial.

Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto menjelaskan modifikasi cuaca yakni melakukan pemindahan hujan ke tempat yang lebih aman.

“Upaya kita untuk mengintervensi atmosfer supaya atmosfer yang isinya awan-awan, berperilaku menjadi lebih bermanfaat buat manusia. Kalau awannya mau jadi bencana, malah jadi manfaat,” kata Tri Handoko Seto.

Dedi Mulyadi pun sempat berkelakar soal gunung hingga laut dan sungai yang sudah bersertifikat.

“Gunung, sungai, laut sudah bersertifikat, kalau awan bisa bersertifikat gak, Pak?,” tanya KDM.

Namun menurut Seto, hingga saat ini awan masih bebas dari kepemilikan manusia.

“Alhamdulillah sampai saat ini awannya belum bersertifikat, jadi masih bisa kita modifikasi, kita jatuhkan di laut, kita jatuhkan di danau, supaya tidak menjadi banjir,” jelas dia.

Seto juga menjelaskan, kemungkinan terjadinya hujan deras yang mengakibatkan banjir itu terjadi di wilayah Sukabumi dan Bogor.

Namun modifikasi cuaca juga akan dilakukan di beberapa daerah lainnya di Jawa Barat.

“Kalau Bandung, kita akan hujankan di sekitar danau, di waduk Jatiluhur,” kata Seto.

Sementara untuk hujan di daerah selatan, akan dijatuhkan di laut.

“Di selatan sekitar Sukabumi, kita akan jatuhkan di laut selatan,” kata dia lagi.

Kemudian untuk hujan yang mungkin akan jatuh di Kuningan dan Karawang, akan dijatuhkan di laut di utara.

“Kita mulai menjatuhkan hujan di tanggal 11-20 Maret 2025,” ungkap dia.

Dedi Mulyadi pun berharap, modifikasi cuaca itu bisa mencegah terjadinya banjir lagi di Jabodetabek dan Sukabumi.

“Nih, Provinsi Jawa Barat sudah kerjasama. Hujan murag na (jatuhnya) di laut, ulah (jangan) di gunung. Riweuh gunungna geus aya sertifikatan. Nanti jatuh ke sungai, sungainya ada sertifikat. Alhamdulillah awan belum ada yang sertifikat,” kata dia lagi.

Namun KDM menegaskan bahwa banjir yang terjadi di Bandung dan Purwakarta bukan imbas dari modifikasi cuaca, melainkan hujan yang turun secara alami.

“Buat warga Bandung, Purwakarta, itu yang kemarin banjir karena jebol Cinangka, itu bukan karena modifikasi, modifikasinya baru mau. Kamu jangan nyalahin saya, itu mah hujan kemarin alamiah, karena tanggulnya jebol,” pungkasnya.