KabarSunda.com- Walikota Bandung terpilih Muhammad Farhan menemui Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin di Gedung Sate, Bandung, Kamis (16/1/2024).
Bey Machmudin mengatakan keduanya berdiskusi tentang sampah Kota Bandung dan juga reaktivasi Bandara Husein Sastranegara serta Bandara Kertajati, Majalengka.
Pertemuan tersebut menurutnya dalam rangka mencari solusi terbaik dan masyarakat mendapatkan informasi yang jelas.
“Jadi mungkin kami akan laporkan ke Kementerian Perhubungan gimana ini. Kan Kertajati harus ada peningkatan traffic. Kalau memang diizinkan, bagaimana dengan Bandara Husein,” kata Bey.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut Bey menyinggung soal transportasi di Kota Bandung yang belum terpadu.
Dia menceritakan pengalaman pribadinya turun dari Stasiun Bandung ke Gedung Sate harus menaiki 2 angkutan kota.
“Kalau tidak segera diintegrasikan, itu orang akan lebih mudah menggunakan ojek karena lebih murah dan tidak perlu ganti-ganti, sekali jalan. Hal kecil tapi kita ingin terpadu. Jadi misalnya KRL,” tuturnya.
Farhan sendiri mengaku reaktivasi Bandara Husein merupakan keinginan warga.
Menurutnya setelah penerbangan dialihkan, warga mengharapkan ada penataan jadwal di Bandara Kertajati.
“Ternyata pilihan lebih banyak ke Halim. Kita juga gak mau. Artinya kita ingin saling memberikan pekerjaan kepada Pemerintah Provinsi dan pemerintah pusat agar menentukan si Kertajati, kumaha carana tiasa rame. Sementara, kalau Husein sambil menunggu (Kertajati ramai) buka we heula (buka saja dulu),” tuturnya.
Menurutnya keberadaan dua bandara ini baik, namun masih belum dioptimalkan.
Di Bandara Husein sendiri saat ini hanya melayani penerbangan dari Halim, Bandung lalu Pangandaran. “Kan lebar nya (sayang),” ujarnya.
Farhan mengakui jika urusan reaktivasi ini bukan hal yang sederhana karena harus dibicarakan di level Presiden dan melibatkan pemilik aset yakni TNI AU serta PT DI, dan pengelola PT Angkasa Pura.
“Saya memang sadar,” katanya.
Menurutnya harusnya yang berperan adalah PT Angkasa Pura untuk urusan optimalisasi kedua bandara ini.
BUMN tersebut, menurut dia, bisa menghitung skema bisnis dan pembagian penerbangan di kedua bandara.
“Sok kumaha cara ngabagina (bagaimana cara membaginya?)?” ujarnya.
Sementara itu, Walikota Bandung Terpilih Muhammad Farhan menuturkan, permintaan dibuka kembali pelayanan di Bandara Husein Sastranegara semata-mata karena keinginan warga Bandung.
“Kalau warga Bandung sebetulnya ingin diaktifkan kembali (Bandara Husein Sastranegara) karena selama ini, ketika Bandara Husein dialihkan penataan ulang jadwalnya ke (Bandara) Kertajati, ternyata pilihan warga lebih banyak ke Bandara Halim Perdanakusuma (di Jakarta),” kata Farhan.