KabarSunda.com — Polsek Padaherang, meluncurkan program GEDAS (Gerakan Disiplin Anak Sekolah) untuk mengatasi masalah siswa yang bolos di Wilayah Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Bripka Hendrayana mengatakan program GEDAS dilakukan karena melihat keprihatinan terhadap maraknya anak-anak sekolah yang suka bolos di jam pelajaran. Giat ini melibatkan civitas akademika dan unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika).
“Adanya program Gedas ini bertujuan untuk memberikan motivasi dan semangat belajar bagi siswa-siswi yang kurang disiplin,” ujar Bripka Hendrayana.
Bripka Hendrayana menekankan pentingnya pengembangan diri siswa di bidang non-akademis seperti olahraga, seni, dan budaya. Diharapkan, program ini dapat mengurangi kebolosan siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih disiplin dan berprestasi.
Kapolsek Padaherang, Iptu Abdurahman, menjelaskan bahwa program ini merupakan bentuk kepedulian Polri terhadap pendidikan, agar generasi muda bisa tangguh menghadapi era globalisasi.
“Tidak hanya itu, kami juga menghimbau pemilik warung di sekitar sekolah untuk tidak melayani siswa yang bolos,” kata Iptu Abdurahman.
Program GEDAS menyasar tujuh sekolah menengah atas dan sekolah lanjutan tingkat menengah di wilayah Kecamatan Padaherang.
Untuk diketahui ada beberapa faktor yang menyebabkan siswa dan siswi bolos sekolah antara lain,
– Kurangnya Motivasi Belajar
Anak mungkin merasa materi pelajaran tidak menarik atau tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka.
– Masalah Kesehatan Mental
Gangguan seperti kecemasan, depresi, atau stres dapat menghambat keinginan siswa untuk pergi ke sekolah.
– Kondisi Keluarga
Ketidakstabilan dalam keluarga, seperti perceraian orang tua, masalah keuangan, atau kurangnya dukungan emosional, dapat memengaruhi kehadiran siswa.
– Tekanan Sosial dan Pergaulan
Teman sebaya yang berperilaku negatif atau menganggap sekolah tidak penting dapat memengaruhi keputusan siswa untuk bolos.
– Masalah Akademis
Kesulitan dalam memahami materi pelajaran atau merasa tertekan oleh tuntutan akademis dapat membuat siswa merasa putus asa dan memilih untuk tidak hadir.
– Lingkungan Sekolah yang Tidak Mendukung
Lingkungan yang tidak ramah, seperti intimidasi atau bullying, dapat membuat siswa merasa tidak nyaman dan enggan untuk datang ke sekolah.
– Faktor Ekonomi
Dalam beberapa kasus, anak mungkin harus membantu keluarga dalam pekerjaan sehari-hari karena alasan ekonomi, sehingga melewatkan sekolah.
– Kehidupan di Luar Sekolah
Keterlibatan dalam kegiatan di luar sekolah, seperti pekerjaan, atau ketertarikan pada aktivitas lain, dapat membuat anak lebih memilih untuk tidak bersekolah.
– Kurangnya Kedisiplinan
Anak-anak yang tidak terbiasa dengan rutinitas disiplin dalam kehidupan sehari-hari mungkin lebih cenderung untuk bolos.
– Krisis atau Perubahan Besar
Peristiwa besar dalam kehidupan, seperti kehilangan orang yang dicintai, pindah rumah, atau perubahan besar lainnya, dapat memengaruhi kehadiran siswa di sekolah.
Memahami penyebab-penyebab ini dapat membantu orang tua, guru, dan pihak terkait untuk mengambil langkah yang tepat dalam mengatasi masalah kebolosan siswa.