KabarSunda.com- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat pemilik saham terbesar di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pada Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB). melalui Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merombak total jajaran pejabat Bank BJB.
Perubahan susunan pengurus tersebut dilakukan saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung pada Rabu, 16 April 2025.
Pada jajaran pejabat Bank BJB terbaru, Mardigu Wowiek Prasantyo atau Bossman Mardigu ditunjuk sebagai Komisaris Utama Independen dan Helmy Yahya ditugaskan sebagai Komisaris Independen.
Menyikapi pergantian pejabat di BJB, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Triga Nusanatara Indonesia (Trinusa) menyambut baik langkah-langkah yang telah diputuskan dan ditetapkan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
“Sebelum terjadi RUPST perombakan pejabat BJB kami sudah berkirim surat ke Dedi Mulyadi, dan hasilnya alhamdulillah,” kata Ketua LSM Trinusa DPD Jawa Barat, Ait M Sumarna kepada KabarSunda, Sabtu, 19 April 2025.
Namun, adanya perombakan pejabat tersebut, kata Ait, bukan berarti terjadinya tindak pidana korupsi pada sebuah lembaga, biasanya tidak berdiri sendiri atau kelompoknya bagi pelaku.
Tetapi orang/pihak di sebuah lembaga tersebut mengetahui tindak pidana korupsi bisa juga dijerat dengan pasal tetntang menutupi sebuah kejahatan.
Ait lalu menyebut nama Yusuf Saadudin yang ditunjuk menjadi Direktur Utama Bank BJB Yusuf Saadudin. Sebelumnya Yusuf menjabat sebagai Plt pada 11 Maret 2025.
Lalu dalam rapat Direksi Perseroan dengan mempertimbangkan memo Dewan Komisaris Perseroan nomor 22/DKO/M/2025 tanggal 10 Maret 2025, menetapkan Yusuf Saadudin selaku Direktur Konsumer dan Ritel Perseroan untuk menjadi Direktur Pengganti Direktur Utama Perseroan.
“Nah, ini masuk dalam sorotan kami,” tandas Ait.
Yusuf Saadudin memiliki harta kekayaan tertanggal 31 Desember 2023 Rp 9,5 miliar dengan rincian:
- Pimpinan Divisi Credit Risk Bank Bjb 31 Desember 2017 Rp 4.658.421.385
- Pimpinan Divisi Credit Risk Bank Bjb 31 Desember 2018 Rp 4.776.398.136
- Pimpinan Divisi Bank Bjb 31 Desember 2019 Rp 6.040.009.769
- Pimpinan Divisi Bank Bjb 31 Desember 2020 Rp 6.451.837.025
- Pimpinan Divisi Bank Bjb 31 Desember 2021 Rp 6.975.026.486
- Pimpinan Divisi Bank Bjb 31 Desember 2022 Rp 7.785.191.052
- Pimpinan Divisi Bank Bjb 31 Desember 2023 Rp 9.502.491.304
Tanah dan Bangunan Rp 9.477.000.000
- Tanah seluas 766 m2 di Kab/Kota Bandung Rp 915.000.000
- Tanah seluas 1865 m2 di Kab/Kota Bandung Rp 2.750.000.000
- Bangunan seluas 106 m2 di Kab/Kota Bandung Rp 650.000.000
- Tanah dan bangunan seluas 290 m2/238 m2 di Kab/Kota Bandung Rp 1.562.000.000
- Tanah seluas 4120 m2 di Kab/Kota Bandung Rp 400.000.000
- Tanah seluas 8745 m2 di Kab/Kota Bandung Rp.500.000.000
- Tanah seluas 3000 m2 di Kab/Kota Bandung Rp.300.000.000
- Tanah dan bangunan seluas 329 m2/200 m2 di Kab/Bandung Rp 2.400.000.000
Alat Transportasi dan Mesin Rp. 50.000.000
- Motor, KTM duke 250 tahun 2017 Rp 25.000.000
- Motor, Vespa Primavera S ABS tahun 2019 Rp 25.000.000
Surat berharga Rp 3.070.000.000, Kas dan Setara Kas Rp 156.432.595, sub total Rp 12.753.432.595, hutang Rp 3.250.941.291, total harta kekayaan yang dilaporkan Rp 9.502.491.304.
Ait juga mempertanyakan apakah data harta kekayaaan di LHKPN Direktur Utama Bank BJB Yusuf Saadudin dilaporkan dengan jujur atau tidaknya.
“Waktu nanti yang membuktikan,” pungkasnya.