Sidak Eiger Camp, Dedi Mulyadi Tegur Danramil yang Pakai Rompi Eiger 

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat mengeck proyek Eiger Camp di Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

KabarSunda.com- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi langsung fokus pada rompi yang dikenakan Danramil di proyek Eiger Camp, Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Akibat rompi tersebut, Dedi Mulyadi sampai mengira proyek Eiger Camp di kaki Tangkuban Perahu itu dijaga prajurit TNI.

Dedi Mulyadi akhirnya datang ke proyek Eiger Camp.

Proyek tersebut berdiri di lahan kebun teh milik PTPN.

Kang Dedi Mulyadi (KDM) mendapati proyek Eiger Camp ini juga sudah mengantongi izin dari Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

“Kita sudah menuju lokasi yah pembangunannya sudah berjalan dan saya lihat ada izinnya tuh. Izin yang dikeluarkan wilayah Bandung Barat,” kata Dedi Mulyadi.

Yang jadi masalah menurutnya yakni soal mudahnya pemerintah mengeluarkan izin bagi pengusaha yang menggarak lahan alam.

“Yang jadi problem kemudahan memberi izin pada area yang memiliki tingkat resiko longsor, perubahan kontur tanah, ini yang menjadi kelemahan birokrasi saat ini termasuk juga tata ruangnya,” kata KDM.

Menurutnya wilayah itu mestinya tak diubah menjadi bangun dan dibiarkan tetap sebagai kebun teh.

“Misalnya daerah seperti ini menjadi area yang diubah lagi, harusnya tetap saja kebun teh. Tapi PTPN-nya mengKSOkan area perkebunan diserahkan ke PT Eiger untuk dikelola, itu cermin ketidakmampuan PTPN mengelola perkebunan teh sehingga harus diberikan ke orang lain,” kata Dedi Mulyadi.

Sesampainya di Eiger Camp, Dedi Mulyadi disambut seorang prajurit TNI.

Dia memakai rompi hitam dengan merek Eiger.

“Iya pak. Tuh Eiger,” kata KDM sambil menunjuk rompi TNI.

“Siap,” katanya.

Dedi mengira prajurit TNI tersebut menjaga proyek Eiger Camp.

“Jadi gimana ini pak ? Bapak di sini jaga?” kata Dedi.

Ternyata dia merupakan Danramil yang sedang memantau proyek Eiger Camp karena telah viral di media sosial.

“Siap bukan, saya Danramil, hanya mengecek karena di TikTok itu kan ada (ramai), makaya saya cek,” kata Danramil.

“Oh kirain saya jaga. Tapi izinnya sudah ada yah kelihatannya,” kata Dedi Mulyadi.

“Kurang paham juga,” jawab Danramil ke Dedi Mulyadi.