Diterpa Kasus Dugaan Korupsi, Harta Kekayaan Petinggi Bank BJB Fantastis

Ketidakjujuran Dapat Dilihat dari Harta Kekayaan Mantan Direktur Utama BJB Yuddy Renaldi dan Mantan Direktur Keuangan BJB Nia Kania

Kantor Pusat Bank BJB Bandung

KabarSunda.com- Ditengah genjarnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan terhadap dugaan korupsi penempatan iklan di Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten (BJB), kini harta kekayaan yang dimiliki pejabatnya mulai disorot.

Salah satunya dari Ketua LSM Trinusa DPD Jawa Barat, Ait M Sumarna.

Ait menjelaskan, seluruh data dan informasi yang tercantum dalam dokumen Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)  yang diisi dan dikirimkan sendiri oleh penyelenggara negara, tidak dapat dijadikan dasar oleh penyelenggara negara yang bersangkutan atau siapapun juga untuk menyatakan bahwa harta kekayaan yang bersangkutan tidak terkait tindak pidana.

Apabila kemudian hari, lanjut Ait, terdapat harta kekayaan milik penyelenggara negara atau keluarganya yang tidak dilaporkan dalam LHKPN, maka penyelenggara negara wajib untuk bertanggung jawab sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pengumuman ini telah ditempatkan dalam media pengumuman resmi KPK dalam rangka memfasilitasi pemenuhan kewajiban penyelenggara negara untuk mengumumkan harta kekayaan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang penyelenggara negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

“Harta kekayaan yang diisi sendiri oleh penyelenggara negara adalah kewajiban sesuai UU, namun apakah bersangkutan mengisi sindiri laporan hartanya itu jujur?” tanya Ait pada KabarSunda.com, Rabu,12 Maret 2025.

Ketidakjujuran,  lanjut Ait, dapat dilihat dari harta kekayaan yang dilaporkan mantan Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi tanggal 31 Desember 2023    Rp 66.515.923.145 dan mantan Direktur Keuangan Bank BJB Nia Kania tanggal 31 Desember 2023 memiliki harta Rp 76.167.289.779.

“Masa dengan jabatan selaku bawahan, harta kekayaannya bisa melebihi mantan Direktur Utama Yuddy Renaldi. Ini kan aneh. Disinilah terlihat ketidakjujuran seseorang dalam mengisi laporan harta kekayaan di KPK. Untuk itu, saya menyarankan KPK untuk terus melakukan dan membongkar seluruh pejabat Bank BJB,” kata Ait.

Ait juga mengungkapkan, harta kekayaan Direktur IT dan Transaction Banking Bank Bjb yang berinisial RL yang dilaporkan ke KPK tanggal  31 Desember 2023 nilainya capai Rp 48.496.286.209.

 TANAH DAN BANGUNAN Rp. 23.402.274.313:

  1. Tanah dan Bangunan Seluas 531 m2/650 m2 di Kab /Kota Jakarta Selatan Rp14 831.000.000
  2. Tanah dan Bangunan Seluas 63 m2/63 m2 di Kota Depok Rp 910.000.000
  3. Tanah Seluas 11903 m2 di Kab Soppeng Sulawesi Selatan Rp 1.785.450.000
  4. Tanah Seluas 3207 m2 di Kab Soppeng Sulawesi Selatan Rp 160.350.000
  5. Tanah Seluas 3700 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HIBAH DENGAN AKTA Rp 925.000.000
  6. Tanah Seluas 1200 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HIBAH DENGAN AKTA Rp 300.000.000
  7. Tanah Seluas 1300 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HIBAH DENGAN AKTA Rp 325.000.000
  8. Tanah Seluas 480 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HIBAH DENGAN AKTA Rp 240.000.000
  9. Tanah Seluas 1920 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HIBAH DENGAN AKTA Rp 960.000.000
  10. Tanah Seluas 2280 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HIBAH DENGAN AKTA Rp 1.140.000.000
  11. Tanah dan Bangunan Seluas 113 m2/113 m2 di KAB / KOTA KOTA TANGERANG , HASIL SENDIRI Rp 1.825.474.313

ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 3.665.265.000:

  1. Motor harley Davidson FLSTN tahun 2014, hasil sendiri Rp 650.000.000
  2. Motor Qooder Quadro Qooder tahun 2019, hasil sendiri Rp 300.000.000
  3. BROMPTON M6L Tahun 2020, hasil sendiri Rp 40.000.000
  4. MOBIL, MERC BENZ GLA 200 tahun 2020, hasil sendiri Rp 775.000.000
  5. MOBIL, MERC BENZ GLE 43 COUPE AMG tahun 2019, hasil sendiri Rp 1.663.000.000
  6. MOTOR, HONDA HONDA MONKEY / Z125MAN IN MT tahun 2021, hasil sendiri Rp 70.000.000
  7. MOTOR, VESPA GTV SEI GIORNI HPE Tahun 2023, hasil sendiri Rp 167.265.000.

Ait menandaskan, harta kekayaan dimiliki orang–orang Bank BJB memang sangat fantastis.

Bahkan, kata dia, kenaikannya terlalu tinggi, sehingga wajar bila publik bertanya-tanya dengan meningkatnya harta kekayaan  RL, selaku Direktur IT dan Transaction Banking Bank Bjb.

“Hal ini sudah dilakukan konfirmasi kepada yang bersangkutan dan beberapa orang lainnya. Namun lagi-lagi sistem keterbukaan informasi publik tidak berjalan di Bank BJB,” tandas Ait.