KabarSunda.com- Toyota Alphard merupakan salah satu MPV mewah yang banyak diminati di Indonesia. Namun, ada dua varian yang sering dibicarakan, yaitu Toyota Alphard bekas Silver Bird dan model biasa. Berikut ini adalah beberapa perbedaan utama antara keduanya.
- Fasilitas dan Interior
Alphard Silver Bird biasanya dilengkapi dengan fasilitas lebih lengkap. Interiornya dirancang dengan sangat mewah, termasuk kursi kulit berkualitas tinggi, sistem audio premium, dan fitur hiburan yang lebih canggih. Sementara itu, model biasa mungkin memiliki interior yang lebih sederhana, meskipun tetap menawarkan kenyamanan. - Kondisi dan Perawatan
Mobil bekas Silver Bird umumnya lebih terawat karena digunakan sebagai armada taksi premium. Perawatan rutin dan inspeksi berkala biasanya dilakukan secara profesional, sehingga kondisi mesin dan bodi cenderung lebih baik dibandingkan dengan model biasa yang mungkin tidak selalu mendapatkan perawatan yang sama. - Harga
Harga Toyota Alphard bekas Silver Bird biasanya lebih tinggi dibandingkan model biasa, mengingat kondisi dan fasilitas tambahan yang ditawarkan. Namun, harga bisa bervariasi tergantung pada tahun pembuatan dan kondisi kendaraan. - Reputasi dan Branding
Alphard Silver Bird membawa reputasi sebagai kendaraan premium yang nyaman untuk perjalanan jarak jauh, sementara model biasa mungkin lebih dikenal sebagai kendaraan keluarga tanpa penekanan khusus pada layanan premium. - Penggunaan
Alphard Silver Bird sering digunakan untuk layanan transportasi seperti taksi premium atau layanan antar-jemput, sedangkan model biasa lebih banyak digunakan oleh keluarga atau individu untuk keperluan pribadi.
Dalam memilih antara Toyota Alphard bekas Silver Bird dan model biasa, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan budget Anda. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu diperhatikan.
Perusahaan taksi Blue Bird menawarkan berbagai pilihan mobil, mulai dari reguler hingga premium. Taksi premium berada di bawah Silver Bird, dengan salah satu pilihan mobil adalah Toyota Alphard. Seperti mobil lainnya, Alphard bekas taksi ini dijual setelah memasuki tahun keenam sebagai bagian dari peremajaan rutin setiap lima tahun.
Menurut Shadat, secara tampilan, Alphard tipe X untuk taksi sama persis dengan tipe G. Perbedaannya terletak pada bagian interior.
“Secara tampilan, tidak ada perbedaan antara tipe G dan tipe X, hanya berbeda di dalamnya. Tipe G sudah dilengkapi fitur elektrikal, sedangkan tipe X masih menggunakan manual,” jelas Shadat.
(Jok tengah) sudah captain seat, tetapi belum pilot seat dan belum ada sunroof.
Sedangkan tipe G sudah dilengkapi sunroof atau moonroof. Itu saja perbedaannya,” ujarnya.
Shadat juga mengungkapkan bahwa unit Alphard bekas taksi Silver Bird ini cukup terbatas.
Stok unit Alphard tahun 2017 sekitar 10 unit, tahun 2018 di Jabodetabek sekitar 15 unit, dan tahun 2019 juga 15 unit,” ujar Shadat.
Mengenai harga Shadat mengatakan Alphard bekas taksi tahun 2017 dibanderol Rp 460 juta, tahun 2018 sebesar Rp 510 juta, dan tahun 2019 sebesar Rp 560 juta. Semua harga masih bisa nego sedikit.
Perusahaan taksi Blue Bird menjual Toyota Alphard bekas Silver Bird untuk umum. Mobil yang dikenal sebagai “mobil orang kaya” ini dijual sebagai bagian dari peremajaan rutin setiap lima tahun. Shadat, Marketing Used Car Blue Bird, menjelaskan bahwa saat ini yang dijual adalah Alphard produksi tahun 2017, 2018, dan 2019. Ia juga menyebutkan bahwa unit yang tersedia cukup terbatas.
“Stok unit Alphard tahun 2017 sekitar 10 unit, tahun 2018 di Jabodetabek sekitar 15 unit, dan tahun 2019 juga 15 unit,” ujar Shadat kepada Kompas.com di Jakarta, belum lama ini. “Ini memang sangat diminati. Bukan hanya karena penghabisan, tetapi penurunan unit tidak sebanyak taksi reguler Blue Bird, yang bisa menjual 100-200 unit sekaligus. Untuk Silver Bird, peremajaan biasanya hanya berkisar antara 10-20 unit,” katanya.
Shadat mengundang peminat untuk datang langsung ke pool dan memeriksa unit. Pembeli hanya perlu memberikan uang tanda jadi sebesar Rp 10 juta, dan proses pembelian akan segera dilakukan.
“Bisa dibilang ini adalah limited edition. Terbatas. Peminatnya banyak, tetapi unitnya sedikit,” jelasnya.
“Oleh karena itu, prioritas kami berikan kepada mereka yang sudah memeriksa unit dan melakukan DP sebesar Rp 10 juta,” tambah Shadat. Mengenai harga, Shadat mengatakan bahwa Alphard bekas taksi 2017 dibanderol Rp 460 juta, 2018 sebesar Rp 510 juta, dan 2019 senilai Rp 560 juta. Semua harga masih bisa dinegosiasikan sedikit.