KabarSunda.com- Kerajaan Salakanagara terletak di daerah Jawa bagian barat.
Ada tiga lokasi yang diyakini sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Salakanagara, yaitu Teluk Lada (Pandeglang, Banten), Condet (Jakarta), dan Gunung Salak (Bogor).
Kerajaan Salaksanagara merupakan kerajaan di nusantara yang berdiri antara tahun 130-363 Masehi dan diyakini sebagai kerajaan tertua di Pulau Jawa.
Kerajaan Salaksanagara dianggap sebagai leluhur suku Sunda, karena daerah dan peradaban keduanya sama persis.
Pendiri Kerajaan Salakanagara bernama Dewawarman I, sekaligus raja Kerajaan Salakanagara yang memerintah antara tahun 130-168 Masehi dan bergelar Prabu Darmalokapala Aji Raksa Gapura Sagara.
Setelah memerintah selama 232 tahun, Kerajaan Salakanagara berada di bawah pemerintahan
Kerajaan Tarumanegara.
\Keberadaan Kerajaan Salakanagara cukup misterius karena terbatasnya sumber sejarah dan arkeologi, seperti catatan atau peninggalan yang berwujud prasasti maupun candi.
Sumber sejarah utama adalah Naskah Wangsakerta – Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara.
Dalam naskah itu disebutkan Kerajaan Salakanagara diyakini sebagai kerajaan tertua di nusantara yang berdiri antara tahun 130-362 M, atau sebelum Kerajaan Kutai (400-1635 M).
Karena minimnya bukti mengenai keberadaan Kerajaan Salakanagara, Kerajaan Kutai lebih dikenal sebagai kerajaan pertama di nusantara.
Berdasarkan Naskah Wangsakerta – Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara, Kerajaan Salakanagara berawal dari seorang pedagang India.
Pedagang yang bernama Dewawarman tersebut bermukim di Teluk Lada, Pandeglang.
Dewawarman menikahi putri dari Aki Tirem, seorang anak kepala daerah di Teluk Lada, Pandeglang.
Pada tahun 130 Masehi, Dewawarman mendirikan Kerajaan Salakanagara yang beribukota di Rajatapura.
Raja Dewawarman yang bergelar Prabu Darmalokapala Aji Raksa Gapura Sagara kemudian
melakukan ekspansi untuk memperluas wilayah.
Wilayah kekuasaan Kerajaan Salakanagara meliputi Jawa bagian barat, termasuk pulau yang berada di sebelah barat Pulau Jawa dan laut yang membentang hingga Pulau Sumatera.
Raja Dewawarman I berkuasa selama 38 tahun, antara tahun 130-168 Masehi.
Penerus takhta selanjutnya adalah putranya yang bernama Dewawarman II dan bergelar Sang Prabhu Digwijayakasa Deawarman.
Selama 232 tahun berkuasa, Kerajaan Salakanagara diyakini mempunyai 11 raja.
Berikut ini adalah nama-nama raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Salakanagara.
1. Dewawarman I atau Prabu Darmalokapala Aji Raksa Gapura Sagara (130-168 M)
2. Dewawarman II atau Prabu Digwijayaksa Dewawarmanputra (168-195 M)
3. Dewawarman III atau Prabu Singasagara Bimayasawirya (195-238 M)
4. Dewawarman IV (238-252 M)
5. Dewawarman V (252-276 M)
6. Mahisa Suramardini Warmandewi (276-289 M)
7. Dewawarman VI (289-308 M)
8. Dewawarman VII (308-340 M)
9. Sphatikarnawa Warmandewi (340-348 M)
10. Dewawarman VIII (348-362 M)
11. Dewawarman IIX (362 M)
Setelah Dewawarman VIII tidak memerintah, Kerajaan Salakanagara berada di bawah pemerintahan Kerajaan Tarumanegara.
Pendiri Kerajaan Tarumanegara, Raja Jayasinghawarman, adalah menantu Raja Dewawarman VIII.
Garis keturunan penguasa Kerajaan Salakanagara dipercaya melahirkan raja-raja Sriwijaya, Pajajaran, dan Majapahit.