Curah Hujan Masih Tinggi, Masa Tanggap Darurat Bencana di Sukabumi Diperpanjang

Akibat curah hujan yang masih tinggi tanggap darurat bencana di Sukabumi diperpanjang.

KabarSukabumi.com- Pemerintah Kabupaten Sukabumi memperpanjang masa tanggap darurat bencana yang terjadi di 39 kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Sebelumnya pemerintah menetapkan tanggap darurat bencana pada 4-10 Desember 2024.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman mengatakan, keputusan tersebut berdasarkan hasil rapat koordinasi lintas sektoral yang terlibat dalam penanggulangan bencana, yakni BNPB, Basarnas, TNI, BPBD provinsi, dan perangkat daerah.

“Berdasarkan hasil rapat karena ada beberapa yang harus menjadi perhatian, yaitu yang pertama curah hujan masih tinggi, mulai tanggal 10, 11, 12, 13, 14. Itu jadi pertimbangan,” ujar Ade di Pendopo Sukabumi, Selasa (10/12/2024).

Berdasarkan data hari ini, ada 6.812 kepala keluarga (KK) atau 13.837 jiwa yang terdampak bencana alam di Sukabumi.

Dari jumlah itu, sebanyak 913 KK sebanyak 2.988 jiwa mengungsi.

Sedangkan korban terancam 425 KK atau sebanyak 709 jiwa.

“Ini sangat membutuhkan perhatian kita. Jadi kita putuskan tadi, hasil rakor, ini akan diperpanjang status tanggap darurat mulai tanggal 11 sampai dengan 17 (Desember),” kata ade.

Pendistribusian logistik untuk korban terdampak terus dilakukan di 179 desa dari 39 kecamatan.

“Tetapi untuk yang mengungsi menjadi perhatian kita semua. Terutama, satu, untuk dapur umum. Yang kedua, kebutuhannya. Oleh karena itu hal ini menjadi prioritas,” ucapnya.

Bencana di Sukabumi membuat 12 orang hilang atau tertimbun longsor. Sebanyak 10 orang sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Sedangkan dua lainnya masih dalam pencarian.

Jumlah titik bencana longsor yang semula 196, bertambah menjadi 221 titik. Banjir 136 titik bertambah menjadi 171 titik.

Angin kecang asalnya 29 titik, bertambah menjadi menjadi 30 titik.

Sedangkan pergerakan tanah yang asalnya hanya 180 titik bertambah menjadi 225 titik.

Jumlah rumah rusak juga bertambah. Rumah rusak berat 1.428 unit, rusak sedang 1.201 unit, rusak ringan 1.272 unit. Sedangkan yang terendam 1.169 dan terancam 653 unit rumah.

Sarana lainnya yang rusak adalah jembatan 31 titik, PTP 8 titik, saluran air 15 titik, tempat ibadah 123 unit, sekolah 124 unit. Bangunan lainnya 18 unit.

Fasilitas lainnya seperti jalan ada 83 jalan rusak akibat longsor dan pergerakan tanah dan 689 hektare sawah gagal panen.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *