RS Dustira Cimahi, Penghargaan Jasa-jasa Seorang Mayor

Termasuk Rumah Sakit Tertua di Indonesia

RS Dustira menjadi saksi perubahan Kota Cimahi sebagai komando militer Belanda.

KabarSunda.com- Rumah Sakit Dustira di Cimahi merupakan salah satu rumah sakit tertua di Indonesia, awalnya bernama Militaire Hospital yang dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda pada abad ke-18 sebagai fasilitas perawatan tentara.

Setelah pengakuan kemerdekaan pada 1949, rumah sakit ini diserahkan kepada TNI dan diberi nama Rumah Sakit Territorium III.

Rumah sakit ini memiliki nilai sejarah tinggi, menjadi saksi perubahan Kota Cimahi sebagai komando militer Belanda dan bagian dari infrastruktur strategis di sepanjang Jalan Raya Pos dan jalur kereta api.

Rumah Sakit Dustira Cimahi ini berlokasi di Jalan Dustira No.1, Baros, Kec. Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat 40521. Terdapat beberapa poliklinik unggulan seperti Poli Jantung, Poli Jiwa hingga Urologi.

Namun, rasanya belum banyak yang mengetahui tentang asal usul penamaan rumah sakit ini.

Rumah Sakit Dustira ternyata memiliki nama lain saat pertama kali dibangun pada tahun 1887 di masa penjajahan Belanda.

Rumah Sakit Dustira dibangun sebagai rumah sakit militer atau Militare Hospital. Sejarah Pada masa pendudukan Jepang (1942-1945), Rumah Sakit Dustira dipergunakan sebagai tempat perawatan tawanan tentara Belanda dan perawatan tentara Jepang.

Kemudian pada 1945-1947, Rumah Sakit Dustira dikuasai kembali oleh NICA. Setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh Kerajaan Belanda pada 1949, Militare Hospital diserahkan oleh militer Belanda kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI). Penyerahan ini diwakili oleh Letkol Dokter Kornel Singawinata.

Sejak saat itu, namanya diganti menjadi Rumah Sakit Territorium III, dengan Letkol Dokter Kornel Singawinata sebagai Kepala Rumah Sakit yang pertama.

Pada 19 Mei 1956, Panglima Territorium III/Siliwangi, Kolonel Kawilarang, menetapkan nama rumah sakit ini dengan nama Rumah sakit Dustira.

Pengubahan nama ini dilakukan pada saat perayaan Hari Ulang Tahun Territorium III/Siliwangi yang ke-10. Alasan penamaan Penamaan Rumah Sakit Dustira dilakukan sebagai wujud penghargaan terhadap jasa-jasa Mayor dr Dustira Prawiraamidjaya.

Di mana kala itu, ia telah menunjukkan itikad dan patriotismenya membantu para pejuang di medan peperangan. Dia juga memberikan pertolongan kepada para korban peperangan, terutama di wilayah atau front Padalarang.

Saat ini, Rumah Sakit Dustira adalah rumah sakit kebanggaan prajurit di wilayah Kodam III/Siliwangi sekaligus bagi warga Kota Cimahi.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *