KabarSunda.com- Rencana Dedi Mulyadi bila dirinya ditetapkan menjadi Gubernur Jawa Barat akan berkantor di lima wilayah. Alasanya agar dirinya hadir diseluruh wilayah untuk dapat memastikan pelayanan pemerintah dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Sedangkan Gedung Pakuan akan dijadikan Dedi Mulyadi sebagai Museum Tatar Sunda dan digital yang didalamnya berisikan buku-buku sejarah, sehingga masyarakat dapat belajar dan menganalisis sejarah Sunda serta peninggalannya.
Dua rencana tersebut ia rancang bukan tanpa sebab. Yang pertama berkantor di lima wilayah Jawa Barat.
Ini dimaksudkan agar pemerataan pelayanan yang dilakukan oleh gubernur dapat dirasakan langsung.
Terlebih, kelima wilayah ini berbeda karakter budaya. Artinya, Dedi Mulyadi sudah memahami betul peran yang harus dilakukan dalam pengembangan pembangunan Jawa Barat berdasarkan lima karakter wilayah tersebut.
Ia pun menyampaikan, dirinya akan berkantor di kampung. Apalagi dirinya ingin banyak bertemu dan berinteraksi dengan masyarakat.
Kedua, rencana menjadikan Gedung Pakuan menjadi Museum Tatar Sunda dan Digital. Museum ini berisikan tentang peninggalan Tatar Sunda terutama warga dapat menikmati gedung peninggalan pemerintah kolonial.
Disamping warga menikmati peninggalan gedung kolonial, masyarakat bisa sekaligus membaca buku-buku sejarah yang berbentuk manual atau digital ebook.