Gubernur Jabar Bongkar Bangunan Liar, Kades yang Marah Berubah Setuju

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memijit pundak Kepala Desa Srijaya, Canih Hermansyah. (foto Kompas)

KabarSunda.com- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turun langsung dalam pembongkaran bangunan liar (bangli) di bantaran Kali Sepak, anak Kali Bekasi, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jumat (14 Maret 2025).

Pembongkaran ini dilakukan untuk mencegah banjir dan mengatasi penumpukan sampah.

Dalam prosesnya, Dedi sempat berbincang dengan seorang warga lanjut usia, pemilik salah satu bangunan.

Ia memastikan bahwa warga akan mendapat bantuan pembangunan warung baru di lokasi lain.

“Nanti kalau Bapak bikin warung baru, saya bangunkan warungnya oleh Pemprov Jabar. Siap setuju kan?” kata Dedi.

“Siap, Pak,” jawab warga.

Dedi pun menegaskan bahwa tujuan pembongkaran ini demi kebersihan dan ketertiban lingkungan.

“Pengen kan warga di sini enggak banjir, enggak numpuk sampah, rapi dan bersih? Jadi setuju saya bongkar?” tanya Dedi.

“Setuju, Pak,” sahut warga.
Kades yang marah berubah dukung

Dalam aksi pembongkaran ini, Kepala Desa Srijaya, Canih Hermansyah, sebelumnya menentang langkah Dedi.

Ia sempat menuding Gubernur Jabar bertindak otoriter karena dianggap tidak mengikuti standar operasional prosedur (SOP).

Namun, ketika Dedi mencarinya dan menanyakan langsung sikapnya, jawaban Canih berubah.

“Mana yang tadi yang agak marah sama saya? Pak kades, setuju kan?” tanya Dedi.

“Setuju kalau ada penggantian,” jawab Canih.

Sikapnya pun berubah, dan ia akhirnya menyatakan dukungan terhadap langkah Dedi.

“Alhamdulillah, jadi saya mendukung program Pak Gubernur,” tegas Canih.

Namun, Dedi langsung meluruskan pernyataan tersebut.

“Bukan program saya, program Bapak. Kan yang kebanjiran Bapak, bukan saya,” ujar Dedi.

Dengan adanya pembongkaran ini, Pemprov Jabar berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih tertata dan bebas dari ancaman banjir serta penumpukan sampah.