KPK Sita Deposito Rp 70 Miliar, Mobil hingga Tanah,  Termasuk dari Rumah Ridwan Kamil

KPK telah menggeledah 12 lokasi selama tiga hari terakhir. Salah satunya rumah mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan kantor pusat Bank BJB.

KabarSunda.com- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita deposito senilai Rp 70 miliar, sejumlah motor, mobil, dan aset tanah serta bangunan terkait kasus korupsi pengadaan iklan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk atau Bank BJB.

“Kami juga menyita sejumlah uang namun dalam bentuk deposito kurang lebih 70 miliar rupiah, ada beberapa kerdaraan roda dua maupun roda empat, kemudian aset tanah rumah bangunan,” kata Plh Direktur Penyidikan KPK Budi Sokmo di Gedung Merah Putih, Jakarta, Kamis, 13 Maret 2025.

Namun, Budi tidak menyampaikan secara spesifik dari mana saja barang bukti tersebut disita.

Dia hanya mengatakan, KPK telah menggeledah 12 lokasi selama tiga hari terakhir. Salah satunya rumah mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan kantor pusat Bank BJB.

“Ini secara overall ya, semua tempatnya saya tidak mendetailkan karena banyak tempat yang kami geledah selama tiga hari kurang lebih 12 tempat,” ujarnya.

Sebelumnya, KPK menggeledah rumah mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Bandung, Jawa Barat, terkait kasus Bank BJB pada Senin, 10 Maret 2025.

Penggeledahan tersebut dilakukan setelah penyidik mendapatkan keterangan saksi terkait perkara Bank BJB.

“Didasari keterangan saksi maka perlu geledah untuk memastikan ada tidaknya kaitan dengan perkara dan juga membuat terang perkara BJB,” kata Ketua KPK Setyo Budiyanto dalam keterangannya pada Selasa, 11 Maret 2025.

Dua hari berselang, KPK menggeledah di kantor pusat Bank BJB di Bandung, Jawa Barat pada Rabu, 12 Maret 2025.

“Benar (penggeledahan di kantor Bank BJB),” kata Ketua KPK Setyo Budiyanto saat dikonfirmasi, Rabu.

Sementara itu, Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto mengatakan, penyidik pada Kamis, hari ini kembali melakukan penggeledahan di Bandung, Jawa Barat terkait kasus korupsi di Bank BJB.

Hanya saja, Fitroh tidak menjelaskan lebih lanjut di mana saja penggeledahan dilakukan.

“Yang pasti ada giat geledah di kota Bandung,” kata Fitroh.