Mengapa Dedi Mulyadi Malah Segel Jembatan Gantung EAL Bogor? Padahal Diklaim Terpanjang di Dunia

Jembatan gantung Eiger Adventure Land  (kiri) dan Ronny Lukito bos Eiger (kanan). (Kolase instagram)

KabarSunda.com- Mengapa Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi malah menyegel jembatan gantung di Eiger Adventure Land (EAL) di Bogor?

Padahal, jembatan gantung tersbeut diklaim jadi yang terpanjang di dunia.

Sekadar diketahui, Jembatan Gantung EAL Bogor memiliki panjang 530 meter.

Panjang jembatan gantung spektakuler ini diklaim mengalahkan jembatan di Arouca, Portugal, yang memiliki panjang 516 meter.

Rencananya, jembatan gantung ini dirancang sebagai ikon wisata alam yang akan menjadi daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Namun, baru-baru ini jembatan tersebut malah disegel oleh Dedi Mulyadi.

Alasan penyegelan jembatan gantung di EAL Bogor adalah karena adanya pelanggaran regulasi lingkungan.

Pelanggaran regulasi ini yang kemudian disebut menyebabkan kerusakan ekosistem di kawasan Puncak Bogor.

Saat mengunjungi dampak dari alih guna lahan di kawasan tersebut, Dedi Mulyadi bahkan tak kuasa menahan tangisnya.

“Lah, itu sudah ada bangunan ya (jembatan gantung), itu yang paling melanggar. Lihat itu terbelah sampai longsor,” kata Dedi sambil menunjuk tempat wisata jembatan di EAL.

Dedi juga menyebut bahwa pembangunan di kawasan tersebut mengganggu kondisi alam.

“Nggak boleh harusnya ini (dibangun wisata jembatan).

Tempatnya memang bagus begini, tapi kan ada yang terganggu (warga jadi korban). Masak alam kayak gini aja diganggu,” ucap Dedi.

Profil Eiger Adventure Land

Eiger Adventure Land awalnya dirancang sebagai ekowisata modern yang tetap menjaga keseimbangan alam.

Diberitakan oleh Kompas.com pada 18 Oktober 2021, destinasi ini direncanakan akan diresmikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

Berada di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), EAL dirancang memiliki berbagai ikon wisata, termasuk jembatan gantung sepanjang 530 meter yang digadang-gadang mengalahkan rekor jembatan gantung di Arouca, Portugal, yang memiliki panjang 516 meter.

Selain jembatan gantung, kawasan wisata ini juga menawarkan berbagai aktivitas alam seperti forest adventure, cultural walk, hiking, camping, serta konsep desa tradisional yang bertujuan mengangkat kearifan lokal.

Dibangun di Lahan 325 Hektar dengan Investasi Besar Chairman PT Eigerindo Multi Produk Industri (MPI), Ronny Lukito, menjelaskan bahwa proyek ini dibangun di atas lahan seluas 325 hektar dengan investasi sebesar Rp 800 miliar yang direncanakan selesai dalam lima tahun.

Pihaknya mengklaim telah memenuhi izin dan persyaratan ketat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Dari total luas lahan tersebut, Eiger hanya menggunakan 1,75 persen sebagai lahan terbangun dengan konsep semi-permanen.

“Dari ratusan hektar itu, kami hanya menggunakan 1,75 persen untuk dijadikan lahan terbangun,” ujar Ronny saat mendampingi Menparekraf dalam peletakan batu pertama pada Minggu (17 Oktober 2021).

Ia juga menegaskan bahwa seluruh bangunan di kawasan ini dibuat berbentuk panggung dan tidak menempel seperti beton agar tetap menjaga keseimbangan ekosistem.

Namun, kini proyek besar ini justru berujung pada penyegelan. Pemerintah menilai pembangunan EAL melanggar regulasi lingkungan dan berpotensi merusak keseimbangan ekosistem di kawasan Puncak Bogor.

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol menegaskan bahwa seluruh operasional wisata yang terbukti melanggar aturan harus dihentikan.

“Keempat perusahaan tersebut diwajibkan melakukan perbaikan sesuai peraturan lingkungan yang berlaku,” kata Hanif.

Penyegelan ini dilakukan sebagai langkah tegas untuk mencegah dampak buruk terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.

Kini, pengelola Eiger Adventure Land juga diminta untuk membongkar fasilitas yang telah terlanjur dibangun.