KabarSunda.com- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung melaporkan bahwa banjir akibat luapan Sungai Citarum telah merendam 13 kecamatan dan 33 desa.
Dalam kejadian ini, sebanyak 61.676 jiwa dan 10.036 rumah terdampak, namun hanya 2.262 jiwa yang memilih untuk mengungsi, sementara sisanya memilih untuk bertahan di rumah masing-masing.
Dampak banjir tidak hanya dirasakan pada hunian, tetapi juga menggenangi 54 fasilitas pendidikan, 21 fasilitas ibadah, 1 fasilitas kesehatan, 1 fasilitas umum, serta merusak 284 hektar lahan pertanian.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama, menyampaikan bahwa saat ini kondisi banjir di beberapa kecamatan sudah mulai kondusif.
“Debit air di beberapa kampung dan desa sudah mulai surut. Ya, beberapa warga juga sudah mulai membersihkan rumah, debitnya juga sudah mulai surut, jauh dibandingkan dengan hari Sabtu dan Minggu yang sampai sepinggang orang dewasa,” ungkapnya, Senin, 10 Maret 2025.
Meskipun kondisi mulai membaik, Uka menegaskan bahwa pihaknya masih terus melakukan pemantauan.
Beberapa alat bantu seperti perahu dan tenda darurat telah disiagakan di lokasi-lokasi yang terdampak banjir.
“Di Bojongsari 1 perahu dayung sudah siap, di Citeureup perahu kayak dan juga ada tenda kita, begitu juga mesin penyedot air sudah mulai didistribusikan,” tambahnya.
Untuk pengungsian, warga diarahkan ke beberapa titik, termasuk Shelter di Desa Dayeuhkolot dan beberapa masjid di Desa Citeureup.
Uka juga mengungkapkan bahwa sebelumnya, ketinggian air di 13 kecamatan tersebut rata-rata mencapai 150 sentimeter.