KabarSunda.com- Gencarnya aksi yang dilancarkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Triga Nusantara Indonesia (Trinusa) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jawa Barat terhadap dugaan tindak pidana korupsi di Jawa Barat mendapat apresiasi dari Ketua Pusat Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Peradi Bandung, Fidelis Giawa SH.
Menurutnya, perjuangan LSM Trinusa untuk membersihkan anasir korupsi di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat telah menemukan momentumnya.
“Seperti langkah dukungan pengusutan dugaan tipikor dana iklan dan kredit macet yang direkayasa di Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank Bjb),” kata Fidelis kepada KabarSunda.com, Rabu, 5 Maret 2025.
Fidelis menandaskan, pergerakan menyingkirkan anasir korup tak boleh terhenti, dalam kasus penempatan iklan Bjb dan kredit macet serta fantastisnya harta kekayaan direktur utama dan petinggi lainnya.
“Dalam hal ini LSM Trinusa tidak boleh lengah sedikit pun. Jangan sampai dalam kasus yang melilit bank plat merah ini ada yang cuci tangan dengan modus mengundurkan diri dengan alasan pribadi,” tegasnya.
Jangan sampai ada langkah, lanjut dia, penegakan hukum yang melokalisir atau membatasi tersangka di kalangan tertentu saja. Ini tugas selanjutnya dari LSM Trinusa.
Sebagai praktisi hukum, Fidelis menyarankan agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan bersinergi dan tidak saling bersilangan.
Praktisnya, dua lembaga penegakan hukum itu saling berbagi peran, KPK tangani para petinggi yang melibatkan peran pejabat negara (direksi dan anggota BPK), sementara Kejaksaan menangani tersangka di kalangan agensi dan penikmat dana iklan gelap tersebut.
Sebab tidak menutup kemungkinan, kata Fidelis, ada oknum pejabat di Gedung Sate yang terlibat dalam alokasi dana iklan ini.
Selain itu, tambahnya, patut dicermati pula rencana pembangunan patung Bung Karno di halaman GOR Saparua Bandung yang sempat diresmikan peletakan batu pertama oleh Ridwan Kamil pada Juni 2023 yang disebut-sebut dananya bersumber dari sponsor swasta.
“Tidak menutup kemungkinan bahwa sumber anggaran pembangunan patung Bung Karno tersebut juga adalah cipratan dari dana iklan CSR Bjb,” beber Fidelis.
Dia mengingatkan, penggiat anti-korupsi di Jawa Barat harus lebih intens mendorong penuntasan kasus Bjb, sehingga Bjb dapat mengemban misi BUMD sebagaimana digariskan oleh Gubernur Dedi Mulyadi.