Pertama Dalam Sejarah, Dedi Mulyadi Anggarkan Rp 1,2 T untuk Bangun 3.333 Ruang Kelas Baru

Gubernur Jawa Barat (Jabar) terpilih Dedi Mulyadi

KabarSunda.com- Gubernur Jawa Barat (Jabar) terpilih Dedi Mulyadi akan menganggarkan Rp 1,2 triliun untuk pembangunan kelas baru di Jabar.

Kebijakan menggunakan anggaran sebesar itu untuk pembangunan kelas jadi sejarah di Jabar.

Sebelumnya, belum pernah ada pemimpin di Jabar yang menganggarkan uang sebesar itu untuk sekolah.

Saat rapat bersama staf Pemda Jabar, Dedi Mulyadi menanyakan jumlah ruang kelas yang rusak di Jabar.

Rupanya ada sebanyak 3.333 ruang kelas yang sudah tidak layak.

Ia pun menganggarkan Rp 275 juta untuk setiap pembangunan ruang kelas baru.

“(3.333 ruang kelas) dikali Rp 275 juta per kelas Rp 916 miliar ditambah 92 sekolah yang tempatnya bermasalah,” kata Demul dikutip dari akun TikToknya, @dedimulyadiofficial, Rabu, 19 Februari 2025.

Dedi juga sempat syok saat mengetahui masih ada 92 sekolah yang bermasalah di Jawa Barat.

“Makanya kenapa beli TIK, sakola na arek rugrug (runtuh),” kata dia lagi.

Jika dijumlah pembangunan kelas baru dan sekolah yang bermasalah, maka anggaran yang dibutuhkan yakni sekitar Rp 1,1 triliun.

“Rp 1,1 triliun itu untuk bangun ruang kelas yang rusak di Jabar, jadi di Jabar itu sekolah yang ruang kelasnya rusak, dan tidak punya ruang kelas, dan tanahnya milik orang lain. Kalau dibuletin, kita perlu duit sekitar Rp 1,2 triliun,” tutur Dedi.

Kemudian ia pun meminta anggaran Rp 1,2 triliun difokuskan saja ke pembangunan kelas baru.

“Yang dari dana TIK itu, yang Rp 730 miliar, rombak jadi pembangunan ruang kelas baru,” kata Dedi.

Ia menegaskan, saat ini Provinsi Jabar akan menganggarkan pembangunan ruang kelas baru dan pembangunan sekolah baru yang hari ini mendiami tanah orang lain, kurang lebih uang yang akan dibelanjakan Rp 1,2 triliun.

“Kan ada RKB Rp 60 miliar, bisa digabung ke situ. Tuh, Rp 1,2 triliun, sepanjang sejarah ini pertama ya Pak?,” kata Dedi lagi.

Bahkan menurut staf yang hadir, anggaran itu nilainya sangat besar sekali.

Menurut Dedi, sebenarnya selama ini Provinsi Jabar sanggup mengeluarkan uang Rp 1,2 triliu untuk pembangunan sekolah.

“Sebenarnya selama ini Dinas Pendidikan mampu, tapi belanjanya yang lain,” kata dia.

Sehingga kata Dedi, Pemda Jabar lebih memilih membelikan alat-alat penunjang kebutuhan sekolah di bandingkan ruang kelas.

“Kemarin Pemda Jawa Barat kaya banget, sehingga belanjanya yang laprop, TIK, karena lagi kaya,” ujarnya lagi.

Namun saat ini, dirinya akan fokus pada pembangunan ruang kelas baru.

“Sekarang Pemda Jabar dipimpin sama saya, jadi turun lagi, jadi bangun sekolah lagi. Nggak beli aksesoris emas lagi,” tandasnya.