Perbaikan Jalan Parung Panjang, Sekda Jabar: Setengahnya Bisa Selesai 2026

Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman (kanan) saat mendampingi Gubernur Jabar terpilih, Dedi Mulyadi.

KabarSunda.com- Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman, menargetkan perbaikan sebagian jalan rusak di kawasan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, selesai pada 2026.

Dia mengungkapkan, jalan yang memiliki panjang sekitar 28,3 kilometer itu mengalami kerusakan sepanjang 14 kilometer, sedangkan 13 kilometer dalam kondisi baik.

Sementara, pada 2024, Pemprov Jabar telah selesai melakukan perbaikan jalan kawasan Parung Panjang, yakni sepanjang 1,1 kilometer. “Insya Allah, kurang lebih setengahnya diharapkan dapat diselesaikan di tahun 2026 bersama Gubernur terpilih,” kata Herman dalam keterangan resminya, Rabu,  12 Februari 2025.

Herman optimistis, rencana tersebut terealisasi apabila Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan selesai pada April 2025.

Akan tetapi, jika perubahan APBD ditetapkan pada Juli dan mulai berjalan pada Agustus, perbaikan yang dapat direalisasikan hanya sekitar enam kilometer pada tahun 2025.

Dia menambahkan, Pemprov Jabar telah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas infrastruktur jalan di Parung Panjang yang rusak akibat aktivitas truk besar.

Selain itu, Pemprov Jabar pun tengah menjajaki pembangunan jalan khusus tambang sebagai solusi alternatif di kawasan Parung Panjang.

Namun demikian, terkait pembebasan lahan untuk jalan khusus tambang baru mencapai 80 persen, dan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) pun sampai sekarang belum selesai. “Jalan khusus tambang ini diharapkan terkoneksi dengan Jakarta Outer Ring Road (JORR). Namun, kita masih menunggu proses dari pemerintah pusat,” ujar Herman.

Herman mengatakan, jalan tersebut diusulkan karena tingginya angka kecelakaan di kawasan Parung Panjang, dengan korban jiwa mencapai lebih dari 100 orang per tahun.

Apalagi dengan kondisi jalan yang rusak dan tidak layak, serta tingginya volume truk tambang yang melintasi sekitar 1.600 ritase per hari dengan tonase melebihi batas maksimal 15 ton, bahkan bisa mencapai 40 ton.

“Keselamatan pengguna jalan adalah prioritas utama. Tidak ada lagi korban jiwa akibat kondisi jalan yang rusak di Parung Panjang,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jabar, Bambang Tirtoyuliono, akan memprioritaskan perbaikan jalan yang berbatasan dengan Tangerang, yakni dari Lebak Wangi ke arah utara sepanjang 13,4 kilometer.

“Pada tahun 2024, kami telah memperbaiki 1,1 kilometer. Namun, karena kondisi struktur jalan yang sudah sangat rusak, proses perbaikan membutuhkan waktu lebih lama,” tuturnya.

Dia mengaku optimistis perbaikan akan cepat selesai bila selama prosesnya tidak dilalui kendaraan. “Kami optimistis pekerjaan dapat selesai lebih cepat jika jalur sementara dialihkan ke rute alternatif,” pungkasnya.