Siapkan Kader,  Depidar SOKSI Jabar Gelar Pendidikan Politik

Yomanius Untung

KabarSunda.com- Seorang kader yang disiapkan melalui jenjang pendidikan dan pelatihan, dipastikan akan memiliki wawasan yang lebih luas.

Berbekal wawasan kader akan memiliki pemikiran yang bernas untuk mencari solusi terhadap berbagai persoalan yang dihadapi organisasinya.

Ini dikatakan Sekretaris Depidar  Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Jabar, Yomanius Untung saat membuka Pendidikan Politik Kader Bangsa (P2KB) Kelas Madya, di Politeknik Mardira, Kabupaten Majalengka, Jumat (13/12/2024).

Bagi organisasi, terlebih lagi partai politik, kata Yomanius, menyiapkan kader adalah sebuah keniscayaan, sesuatu yang teramat penting demi keberlangsungan dan kemajuan organisasi itu.

P2KB adalah “trade mark” SOKSI, yang digelar secara rutin untuk mencetak kader SOKSI, Partai Golkar dan kader bangsa pada umumnya.

Setelah di Majalengka, seri berikutnya akan diadakan di Bandung (18/12/2024) dan Garut (21/12/2024).

Untung mengatakan, P2KB pada dasarnya merupakan  ikhtiar untuk menyiapkan kader SOKSI menjadi kader-kader potensial bagi bangsa.

“Melalui pendidikan ini, kita sesungguhnya tengah menyiapkan kader bangsa, bukan hanya kader SOKSI. Makanya namanya pun adalah Pendidikan Politik Kader Bangsa atau P2KB,” ujar Untung yang juga Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat.

Untuk menjadi kader bangsa, lanjutnya, seorang kader SOKSI harus menjadi manusia unggul yang berdisipin tinggi dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.

Hal itu tertuang dalam doktrin karyawanisme yang menjadi ciri khas SOKSI.

Doktrin ini sangat diperlukan dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara,  berupa penyiapan manusia yang mampu berkarya,  produktif dan bersifat mandiri, sekaligus memiliki jiwa patriotisme atau nasionalisme tinggi.

“Bukan sekedar karyawan yang bekerja sebagai pegawai di perusahaan, namun memiliki karya yang nyata yang bisa diimplementasikan dan berguna bagi masyarakat dan lingkungan,” katanya.

Wakil Ketua DPRD Partai Golkar Jabar ini menyebut,  doktrin karyawanisme juga sangat penting dalam menjawab tantangan global dan nasional, khususnya dalam mengembangkan sumberdaya manusia.