KabarSunda.com- Peninggalan zaman purba mudah ditemukan di sejumlah wilayah di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Peninggalan tersebut, salah satunya jasper atau batu merah berukuran besar yang terlempar akibat letusan gunung zaman purba.
Batu ini bisa ditemukan di sungai di Kecamatan Pancatengah. geoheritage di Tasikmalaya bekerja sama dengan Universitas Siliwangi (Unsil).
Percepatan penetapan Geopark Galunggung pun prosesnya sudah di provinsi dan menunggu persetujuan pemerintah pusat saat ini.
Dodi Ajat Sudrajat, Sekretaris Tim Perceptan Geopark Galunggung di Kabupaten Tasikmalaya, mengatakan, selama ini wisatawan nusantara hanya mengenal Gunung Galunggung yang terseohor dengan pemandian air panasnya.
Padahal, terdapat tempat wisata lainnya yang berdaya tarik sejarah zaman purba.
“Sesuai pendataan, misalnya, lokasi wisata peninggalan zaman purba di Tasikmalaya seperti hamparan batu jasper di Cikatomas dan Pancatengah, Goa Malawang di Karangnunggal, dan Tonjong Canyon di Cipatujah belum begitu dikenal turis. Padahal, lokasinya tak kalah dengan keindahan alam seperti di Bali dan Lombok,” jelas Dodi.
Dodi menuturkan, jasper adalah batu besar di sepanjang sungai. Warnanya merah karena merupakan endapan magma gunung api purba.
Ciri fisik jasper sangat keras dengan indeks tujuh skala Mohs atau dua tingkat di bawah permata.
“Tekstur batuan ini cenderung halus dan mengilap. Di beberapa batuan juga terlihat cangkang kerang sebagai bukti bahwa dulu pernah ada hewan laut yang tinggal di sekitar wilayah tersebut,” ujar Dodi.
Kemudian, ada Tonjong Canyon atau bebatuan purba yang menjadi daya tarik wisatawan di Desa Nagrog, Kecamatan Cipatujah.
Geosite Batu Gamping (Yogyakarta) untuk mendukung pengajuan Geopark Galunggung sebagai situs geoheritage nasional,” kata dia.