KabarSunda.com-Apakah pernah mendengar mitos tentang patung Pastor yang bisa bergerak pada malam hari? Nama lengkap patungnya, Pastor Verbraak. Lokasi patung terletak di pusat Kota Bandung. Tinggi patung empat meter.
Sebuah urban legend di Bandung mengungkapkan bahwa Pastor Verbraak meninggal karena kecelakaan pesawat dan jenazahnya dikubur di bawah patung tersebut. Konon, patung yang berada di Taman Maluku di daerah Bandung Wetan tersebut bisa bergerak sendiri pada malam hari. Matanya selalu mengikuti langkah orang-orang di sekitarnya. Selain itu, ia selalu mengangguk saat lonceng katedral berbunyi.
Namun, bagaimana kisah dan sejarah sebenarnya dari patung tersebut? Sebelum menjadi pastor, sosok bernama lengkap Hendricus Christian Verbraak tersebut adalah seorang pedagang. Ia kemudian beralih profesi menjadi pastor dan ditugaskan ke Padang pada 1872. Ia lalu pindah ke Aceh pada 1874 sampai 1907.
Pria kelahiran Rotterdam, 24 Maret 1835 ini dikenal sebagai sosok pastor yang berhati lembut dan penyayang anak-anak di panti asuhan. Verbraak kerap mencarikan orang tua angkat bagi anak-anak malang tersebut. Saking baiknya, ia selalu mendapat penyambutan khusus saat berkunjung ke suatu tempat dan dikawal seorang sersan.
Setelah menjalankan tugasnya sebagai pastor, ia akhirnya memutuskan pensiun pada tahun 1907 dan tinggal di Magelang. Fisiknya memang masih sehat, tetapi penglihatannya mulai menurun. Pada 1 Juni 1918, ia meninggal di usia 83 tahun karena sakit. Jenazahnya dimakamkan di Magelang.
Berkat pengabdiannya, Verbraak mendapat penghargaan Ridder in de Orde van den Nederlandsche Leeuw (Ksatria dalam orde Singa Belanda) dari Pemerintahan Hindia Belanda.
Dari sedikit kisah Pastor Verbraak tadi, dapat diketahui bahwa ia tak pernah menginjakkan kaki di Bandung seumur hidupnya.
Lantas, mengapa patungnya ada di Bandung? Sebelum didirikan di Bandung, Patung Pastor Verbraak pernah dibangun di Simpang Pante Pirak dan Peunayong, Aceh. Patung tersebut dibangun oleh jemaat Verbraak di Aceh. Namun, kini patung itu sudah tidak ada lagi.
Pada 1922, Pemerintah Kota Rotterdam memberikan penghargaan pada Verbraak sebagai warga kota teladan atas pengabdiannya pada kemanusiaan.
Untuk mengenang kebaikannya, sebuah lembaga di Bandung bernama The Dutch East Indian Army mengumpulkan dana. Dana tersebut digunakan untuk mendirikan Patung Pastoor Verbraak. Patung tersebut dibangun pada 27 Januari 1922 di Moulekken Park (sekarang Taman Maluku) dan dirancang oleh seniman Belanda GJW Rueb.
Jadi, mitos soal jenazah Pastor Verbraak ada di bawah patungnya itu tidak benar, ya. Apa yang ada di bawahnya hanya kanal saluran air kota. (int/KS)